Jakarta, Genz.id – Dunia musik punk rock baru saja kehilangan dua nama besar. SUM 41 dan NOFX resmi mengumumkan pembubaran mereka, menandai berakhirnya era dua band yang telah membentuk wajah punk selama puluhan tahun.
Bagi penggemar punk rock, berita ini tentu terasa bittersweet. Kedua band ini bukan hanya sekadar ikon, tapi juga suara bagi generasi yang tumbuh dengan musik mereka.

SUM 41: 27 Tahun Penuh Energi dan Pemberontakan
Setelah 27 tahun berkarier, SUM 41 akhirnya memutuskan untuk bubar. Band asal Kanada ini mengumumkan perpisahan mereka pada Mei 2023, dengan alasan ingin menutup perjalanan mereka dengan sesuatu yang berkesan.
Namun momen terakhir mereka ditutup lewat konser perpisahan yang digelar di Toronto, pada 30 Januari lalu.
Deryck Whibley dan kawan-kawan menggelar tur perpisahan bertajuk “Tour of the Setting Sum”, yang menjadi momen terakhir mereka bersama para penggemar di atas panggung. Album terakhir mereka, ‘Heaven :x: Hell’, menjadi penutup yang epik untuk perjalanan panjang mereka di dunia musik.
Sejak terbentuk pada 1996, SUM 41 dikenal dengan lagu-lagu yang penuh semangat seperti “Fat Lip”, “In Too Deep”, dan “Still Waiting”. Mereka tidak hanya dikenal di skena punk rock, tapi juga berhasil menembus arus utama musik global.
Meskipun ini adalah akhir dari SUM 41 sebagai band, para personelnya masih akan terus berkarya di dunia musik. Deryck Whibley sendiri telah mengisyaratkan proyek-proyek solo di masa depan.

NOFX: 40 Tahun Punk Tanpa Filter
Sementara itu, NOFX yang telah berkarier selama 40 tahun juga memutuskan untuk bubar. Band asal California ini mengumumkan bahwa 2024 akan menjadi tahun terakhir mereka aktif sebagai band.
Fat Mike, vokalis sekaligus bassist NOFX, mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri perjalanan mereka. Dengan gaya khasnya yang sarkastik, ia menyebutkan bahwa mereka telah “terlalu lama” bermain musik.
NOFX dikenal sebagai band yang tidak pernah takut untuk berbicara blak-blakan, baik dalam lirik maupun sikap mereka di industri musik.
Lagu-lagu seperti “Linoleum”, “Don’t Call Me White”, dan “The Separation of Church and Skate” menjadi anthem bagi banyak penggemar punk di seluruh dunia.
Sebagai perpisahan, mereka menggelar tur terakhir bertajuk “Final Tour”, yang menghadirkan setlist spesial dari berbagai album ikonik mereka.
Punk Rock Kehilangan Dua Pilar Penting
Pembubaran SUM 41 dan NOFX menandai akhir dari era punk rock yang berpengaruh di awal 2000-an. Kedua band ini punya gaya yang berbeda, tapi memiliki satu kesamaan: mereka membawa punk rock ke level yang lebih luas dan tetap mempertahankan semangat pemberontakan dalam musik mereka.
Meski mereka telah resmi bubar, musik dan warisan yang mereka tinggalkan akan selalu hidup. Lagu-lagu mereka masih akan terus dikenang, dimainkan, dan menjadi inspirasi bagi generasi musisi punk berikutnya.
Terima kasih, SUM 41 dan NOFX, atas semua kenangan dan lagu-lagu luar biasa yang menemani kita selama ini!