Jakarta, GenZ.id – Generasi Z atau Gen Z dan Milenial punya peran besar dalam membentuk kebiasaan konsumsi yang lebih bijak dan berkelanjutan. Sebagai generasi yang aktif di dunia digital, mereka menjadi target utama dalam kampanye edukasi untuk mengurangi pemborosan pangan.
Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), Nita Yulianis, menekankan pentingnya generasi muda khususnya Gen Z sebagai agen perubahan dalam gerakan Stop Boros Pangan.
Menurutnya, kebiasaan membuang makanan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berpengaruh terhadap ekonomi serta ketahanan pangan nasional.
Dampak Besar Pemborosan Pangan
Pemborosan pangan merupakan masalah global. Data FAO (2011) menyebutkan bahwa sepertiga dari total produksi pangan dunia, atau sekitar 1,3 miliar ton makanan, terbuang sia-sia setiap tahunnya.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan laporan Bappenas tahun 2021, jumlah sampah makanan mencapai 23-48 juta ton per tahun, setara dengan 115-184 kg per kapita. Jika dikelola dengan baik, makanan ini bisa memberi makan 61-125 juta orang, atau sekitar 29-47% dari total populasi Indonesia.
Selain itu, pemborosan makanan juga berdampak besar terhadap lingkungan dengan menyumbang 7,29% emisi gas rumah kaca. Secara ekonomi, kehilangan pangan ini diperkirakan merugikan negara hingga Rp 213-551 triliun per tahun.
Langkah Nyata Menghentikan Food Waste
Untuk mengatasi masalah ini, NFA telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan sejak tahun 2022. Program ini mengusung dua strategi utama:
- Mencegah pemborosan pangan melalui kebijakan dan edukasi masyarakat.
- Fasilitasi penyelamatan pangan, bekerja sama dengan berbagai mitra seperti donatur dan bank pangan untuk mendistribusikan makanan yang masih layak konsumsi kepada mereka yang membutuhkan.
Berkat gerakan ini, sepanjang tahun 2024, sekitar 1.298,7 ton pangan berhasil diselamatkan dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa inisiatif ini akan terus diperkuat dengan menggandeng lebih banyak pihak. Menurutnya, penyelamatan pangan bukan hanya soal mengurangi sampah, tetapi juga membangun ketahanan pangan nasional.
Saatnya Bertindak!
Generasi muda bisa berkontribusi dengan cara sederhana, seperti mengurangi porsi makan berlebihan, menyimpan makanan dengan baik, dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Dengan langkah kecil ini, kita bisa menciptakan perubahan besar dan memastikan masa depan pangan yang lebih berkelanjutan!