Jakarta, Genz.id – Siapa yang tak kenal sepatu Dr Martens, sepatu dengan model mirip dengan alas kaki tentara ini masih menjadi bagian dari gaya hidup anak muda diberbagai belahan dunia.
Sejarah sepatu Dr Martens yang juga mashur dengan nama Docmart ini cukup unik. Melansir dari drmartens.com, Docmart dibuat pada tahun 1945 oleh seorang dokter.
Berawal dari mantan dokter dan tentara Jerman, Dr. Klaus Martens yang mengalami cedera kaki. Sehingga dia mulai kesulitan dalam menggunakan sepatu.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dr. Martens menciptakan sepatu dengan sol karet yang memberikan bantalan kaki yang nyaman. Singkat cerita, tahun 1947 Dr. Martens bertemu teman lamanya Dr. Herbert Funck, keduanya lantas memutuskan menjual sepatu Docmart di Jerman.
Mendapat respon positif dari market di Jerman, di tahun 1959, Docmart berkespansi dipasarkan keluar Jerman. Dengan mengiklankan sepatunya di beberapa majalah negara lain.
Bak gayung bersambut, iklan tersebut memikat beberapa investor, salah satunya R. Griggs Company asal Inggris, yang akhirnya membeli lisensi sepatu ini. Griggs melakukan perubahan pada sepatu ini, dengan membuat pola sol yang unik serta menambahkan jahitan dengan benang berwarna kuning yang ikonik.
Memasuki tahun 1960, sepatu Docmart 1460 resmi dipasarkan. Desain terbaru dari Docmart, menjadikan sepatu ini sangat populer di kalangan pekerja keras dan remaja di Inggris.
Sepatu Dr Martens Mulai Digemari Kalangan Musisi Sub Kultur

Pada tahun 1960 – 1970, Docmart semakin populer di kalangan sub kultur seperti skinhead dan SKA. Pengaruh Docmart sendiri bertambah besar, ketika Pete Townshend dari band The Who, menggunakan sepatu Docmart.
Hasilnya, Docmart menciptakan fenomena baru pada sub kultur Inggris. Tentu saja fenomena ini juga turut memengaruhi kelompok lainnya.
Diantaranya, gothic, punk, scooter boys bahkan musisi hard core dari Amerika. Karena daya tahan sepatu Docmart yang begitu kuat, mereka menjadikan sepatu ini menjadi simbol anti kemapanan saat itu.
Di era sekarang, dengan meleburnya penyebutan anak SKENA (sua, cengkrama dan kelana), Docmart masih tetap hits. Bukan hanya untuk gaya hidup, namun pekerja kantoran juga pakai Docmart untuk memadukan fashion yang digunakan.