Yogyakarta, GenZ.id – Kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, dan Yogyakarta punya salah satu varian kopi yang unik: kopi joss.
Bukan sekadar kopi biasa, minuman ini punya ciri khas yang bikin penasaran—sebongkah arang panas yang dicelupkan langsung ke dalam cangkir kopi. Gimana sih awal mula kopi joss ini muncul? Yuk, kita telusuri sejarahnya!
Awal Mula Kopi Joss
Kopi joss pertama kali dikenal pada tahun 1960-an di Yogyakarta, tepatnya di angkringan yang didirikan oleh seorang pedagang bernama Lik Man. Beliau adalah salah satu pelopor angkringan di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.
Awalnya, kopi yang dijualnya biasa saja, hingga suatu hari, ada ide nyeleneh yang muncul: memasukkan arang panas ke dalam kopi hitam. Dari sini, kopi joss lahir!
Kenapa Disebut Kopi Joss?
Nama “joss” berasal dari bunyi yang dihasilkan saat arang panas menyentuh cairan kopi. Saat dicelupkan, terdengar suara “josss…” yang khas. Sejak saat itu, minuman ini pun dikenal sebagai kopi joss dan menjadi ikon kuliner khas Jogja.
Sensasi dan Manfaat Kopi Joss
Selain memberi sensasi unik saat diminum, kopi joss juga diyakini memiliki manfaat tertentu. Arang panas yang dicelupkan ke dalam kopi konon bisa menyerap zat-zat asam dalam kopi, sehingga rasanya jadi lebih halus dan tidak terlalu pahit.
Banyak orang percaya bahwa kopi joss juga membantu mengurangi gangguan pencernaan.
Daya Tarik Wisata dan Budaya
Seiring waktu, kopi joss menjadi daya tarik wisata kuliner di Yogyakarta. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, datang ke angkringan sekitar Stasiun Tugu untuk mencoba sensasi unik ini.
Angkringan Lik Man pun makin dikenal sebagai tempat wajib bagi pecinta kopi dan pencari pengalaman kuliner khas Jogja.
Jadi, kopi joss bukan sekadar minuman, tapi juga bagian dari sejarah dan budaya Yogyakarta. Dari inovasi sederhana di angkringan, kini kopi joss menjadi legenda yang terus hidup dan dinikmati oleh banyak orang.
Jadi, kalau mampir ke Jogja, jangan lupa cobain kopi joss dan rasakan sensasi “josss”-nya sendiri!