Jakarta, Genz.id – Sabtu ini masih menjadi puncak arus mudik Lebaran 2025. Menurut pantauan beberapa sumber, sejak pagi, jalan tol, stasiun kereta, hingga pelabuhan mulai dipadati pemudik yang ingin pulang kampung. Meski volume kendaraan dan penumpang naik drastis, sejauh ini suasana terpantau ramai tapi tetap aman dan terkendali.
Tol Trans Jawa Ramai Lancar, One Way Masih Berlaku
Salah satu titik terpadat ada di Tol Trans Jawa. Jasa Marga bersama Kementerian Perhubungan masih memberlakukan sistem one way dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 Tol Kalikangkung. Volume kendaraan terpantau tinggi, mencapai 8.500 kendaraan per jam.
Beberapa rest area di Tol Jakarta-Cikampek juga sempat dibuka-tutup demi mengurai kepadatan. Tapi, situasi di lapangan masih bisa dikendalikan, pemudik tetap bisa melanjutkan perjalanan dengan lancar walaupun harus ekstra sabar.
Stasiun dan Pelabuhan Ikut Ramai
Selain jalur tol, pemudik yang memilih naik kereta api juga mulai memenuhi stasiun-stasiun besar seperti Stasiun Bandung dan Surabaya Gubeng. Tiket ke berbagai kota tujuan sudah ludes sejak beberapa hari lalu.
Sementara itu, Pelabuhan Merak juga jadi salah satu titik favorit pemudik menuju Sumatera. Hingga H-3 Lebaran, tercatat sudah 671.790 orang menyeberang. Prediksi hari ini dan besok, jumlah pemudik via kapal ferry masih terus bertambah.
Bandara Soetta Tambah Layanan Titip Kendaraan
Buat yang pilih mudik naik pesawat, Bandara Soekarno-Hatta juga menyiapkan layanan penitipan kendaraan. Jadi, pemudik bisa nitip mobil atau motor di bandara dengan aman sampai balik lagi usai Lebaran.
Walaupun suasana ramai tapi aman, pemerintah tetap mengimbau pemudik buat jaga kondisi kendaraan, patuhi rambu, dan cek info arus mudik secara berkala lewat aplikasi atau media sosial. Lebih baik hindari jam-jam puncak kalau masih bisa atur waktu berangkat.
Jumlah Pemudik Turun

Data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 146,48 juta orang, atau turun sekitar 24 persen dibanding Lebaran 2024 yang mencapai 193,6 juta pemudik.
“Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” kata Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dalam keterangannya.
Penurunan ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama sejumlah akademisi pada Februari lalu. Namun, Kemenhub tidak merinci penyebab pasti turunnya jumlah pemudik, hanya menegaskan angka tersebut murni proyeksi awal. “Survei tidak mendalami apa penyebab naik turunnya pemudik. Jadinya berandai-andai,” tambah Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, kepada media.