Jakarta, GenZ.id – Masyarakat yang hadir dalam open house bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3/2025), diizinkan membawa ponsel. Hal ini terlihat ketika banyak warga yang mengajak Prabowo berfoto bersama.
Saat memasuki tenda di halaman Istana Merdeka, Prabowo langsung disambut antusias oleh masyarakat. Banyak yang tak ingin melewatkan kesempatan bertemu langsung dengan orang nomor satu di Indonesia. Momen spesial ini pun diabadikan dalam bentuk selfie bersama sang Presiden. Open house ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, tetapi juga pejabat negara dari berbagai kalangan.
Namun, bagaimana dengan perkembangan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN)?
Desain Ikonik Istana Garuda
Mengutip dari situs Kemenparekraf, desain Istana Negara di IKN Kalimantan sudah resmi dipilih. Karya Nyoman Nuarta yang berbentuk burung Garuda mengepakkan sayap mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
Desain yang dinamakan Istana Garuda ini akan berdiri di atas lahan seluas 55,7 hektare dengan luas tapak 334.200 meter persegi.
“Istana Garuda dirancang sebagai ‘sesosok rumah’ yang berasosiasi pada burung Garuda. Tidak hanya menjadi landmark, tetapi juga sebagai simbol pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi. Perpaduan ketiga aspek ini akan menciptakan bangunan ikonik yang mampu menarik perhatian dunia,” ujar Nyoman Nuarta.
Menurutnya, pemilihan desain burung Garuda bukan tanpa alasan. Simbol ini menggambarkan keberagaman Indonesia yang tetap bersatu dalam perbedaan. Selain itu, Garuda juga merupakan bagian dari lambang negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Simbol Kepemimpinan dan Teknologi Modern
“Presiden akan berkantor di Istana Garuda, seolah berada di garis depan untuk memimpin bangsa ini menggapai cita-cita, keadilan sosial, dan kemakmuran bersama. Secara simbolik, bangunan ini mencerminkan keindahan, keramahan, keteduhan, kemandirian, dan kewibawaan sebagai pemimpin bangsa besar,” kata Nuarta.
Dari segi konsep dan arsitektur, Istana Garuda di IKN ini diklaim sebagai istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai karya seni. Secara teknologis, pembangunannya akan menggunakan teknik pembuatan patung yang telah dipatenkan.
“Sosok burung Garuda akan dibangun dengan kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum, dan kaca. Seiring waktu, tembaga dan kuningan akan mengalami oksidasi hingga berubah menjadi hijau toska yang matang,” jelas Nuarta.
Nuarta berharap kehadiran Istana Kepresidenan di IKN dapat menjadi daya tarik wisata. Dengan berdirinya istana ini, kawasan di sekitar Kalimantan Timur diharapkan berkembang pesat dan membuka peluang bagi industri pariwisata.

Istana Kepresidenan di IKN: Pusat Pemerintahan Baru
Istana Kepresidenan akan dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, di atas lahan seluas 100 hektare. Dari luas tersebut, hanya 8% yang akan dijadikan bangunan, sementara 92% sisanya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau.
Beberapa bangunan yang akan ada di Istana Kepresidenan meliputi:
- Lapangan Upacara
- Bangunan Istana
- Kantor Presiden
- Kantor Sekretariat Presiden
- Kantor Staf Khusus
- Paviliun Presiden
- Wisma Negara
- Mess Paspampres
- Masjid
- Museum/Edukasi
- Bangunan Pendukung
- Check Point
- Botanical Garden
Khusus untuk Bangunan Kantor Presiden (Istana Garuda), luas tapak yang dibangun mencapai 3,5 hektare dengan ketinggian 4 lantai. Lokasinya akan ditempatkan di titik tertinggi dari keseluruhan kompleks.
“Jika ruang-ruang dalam kompleks ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka Istana Garuda tidak hanya akan menjadi tempat berkantor bagi Presiden, tetapi juga menjadi magnet baru bagi dunia pariwisata Indonesia,” tutur Nuarta.
Desain Istana Garuda merupakan hasil dari sayembara nasional yang disetujui Presiden Joko Widodo pada Januari 2022. Nyoman Nuarta sendiri menjadi salah satu dari lima arsitek yang menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan sayembara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN.
Dengan kehadiran Istana Garuda, diharapkan tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk merasakan nilai-nilai persatuan, keadaban, dan kedamaian dalam membangun Indonesia yang lebih maju.
Dan pada Jumat (11/10/2024), Presiden Republik Indonesia saat itu, Joko Widodo, secara resmi meresmikan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN). Istana megah ini bukan sekadar simbol kekuasaan, tetapi juga menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia, yang mencerminkan konsep kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
Tak hanya sekadar meresmikan, Jokowi juga menandatangani prasasti sebagai tanda pembangunan Istana Negara di Nusantara telah selesai. Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia dalam memulai era baru pemerintahan di ibu kota yang futuristik dan ramah lingkungan.