Jakarta, GenZ.id – Western validation alias pengakuan dari negara Barat sering dianggap sebagai puncak pencapaian bagi musisi K-Pop. Bisa masuk chart Billboard? Fix udah jadi artis K-Pop paling keren!
Tapi menurut kritikus musik Kim Do Heon, tahun 2025 ini adalah waktu yang tepat buat K-Pop kembali ke jati dirinya. Terus-terusan mengejar pasar Amerika Serikat dengan lagu-lagu yang disesuaikan dengan selera mereka justru bisa bikin K-Pop kehilangan ciri khasnya.
Saatnya K-Pop Berkembang Tanpa Harus Jadi “Western”
Bukan berarti kesuksesan grup-grup yang udah berhasil menembus pasar internasional itu nggak dihargai, ya! Tapi Kim Do Heon merasa sekarang saatnya musisi K-Pop menciptakan keberagaman musik, bukan cuma bikin lagu yang sesuai dengan selera pendengar Barat.
Dalam wawancaranya dengan Korea JoongAng Daily, ia menyoroti bagaimana pemenang Grammy 2025 punya warna musik yang lebih beragam dibanding artis mainstream yang biasanya mendominasi.
“Pemenang Grammy tahun ini punya karakter musik yang unik, berbeda dari artis-artis populer pada umumnya,” ujar Kim Do Heon.
Karena itu, menurutnya akar K-Pop harus dikembalikan namun juga tetap harus mengeksplorasi lebih banyak genre, bukan cuma menyesuaikan diri dengan standar musik Barat.
Kalau hanya fokus bikin musik yang “cocok untuk semua orang”, K-Pop bisa kehilangan identitasnya dan malah jadi genre yang nggak jelas arahnya.
Bukan Tanggung Jawab BTS & BLACKPINK Saja
Kim Do Heon juga menegaskan kalau akar K-Pop sangat dibutuhkan. Sebab K-Pop nggak bisa cuma bergantung pada satu atau dua nama besar yang sudah sukses di kancah internasional seperti BTS dan BLACKPINK. Industri ini harus berkembang secara luas dan nggak hanya mengandalkan beberapa artis untuk tetap relevan di pasar global.
Menariknya, meskipun Grammy 2025 nggak punya kategori khusus untuk K-Pop, Kim Do Heon melihat ini bukan sebagai hal yang negatif.
Justru ini bisa jadi momen refleksi bagi industri musik Korea untuk memahami ke mana arah K-Pop sebenarnya dan bagaimana genre ini bisa terus berkembang dengan basis penggemar yang luar biasa besarnya.
Jadi, Apa Pendapatmu?
Apakah K-Pop memang sebaiknya lebih fokus ke identitas aslinya daripada terus mengejar pengakuan dari pasar Barat? Atau menurut kamu, western validation tetap penting?
Yuk, share pendapatmu!