Jakarta, GenZ.id – Sebagai generasi yang dikenal kreatif, adaptif, dan tech-savvy, Gen Z punya peluang besar buat sukses di dunia kerja. Tapi sayangnya, banyak juga yang tumbang di tengah jalan—entah karena burnout, bingung arah, atau bahkan dipecat.
Nah, biar kamu tak jadi bagian dari statistik itu, berikut beberapa cara biar performa kerja tetap stabil dan kamu makin dilirik atasan.
Pahami Ekspektasi, Jangan Sok Tahu
Setiap kantor punya budaya dan ekspektasi yang beda-beda. Jadi, penting banget untuk tanya dan pahami apa yang sebenarnya diharapkan dari kamu. Tak perlu sok tahu atau sok jago, justru lebih baik kamu aktif bertanya biar tak salah langkah.
Komunikasi Itu Kunci
Tak semua bos bisa baca pikiran. Kalau kamu butuh bantuan, sedang overwhelmed, atau ada ide bagus—ngomong aja! Komunikasi yang jelas dan sopan itu jauh lebih dihargai ketimbang diem-diem frustrasi sendiri atau malah ghosting kerjaan.
Jangan Nunggu Disuruh
Karyawan yang bagus biasanya punya inisiatif tinggi. Kalau kamu tahu ada hal yang bisa dibantu atau diperbaiki, lakukan duluan. Jangan selalu nunggu komando, apalagi cuma ngandelin jobdesk. Value kamu justru kelihatan dari hal-hal kecil yang “tak disuruh tapi kamu lakuin.”
Terbuka Terhadap Feedback (Walau Kadang Pedes)
Feedback itu bukan serangan pribadi, tapi kesempatan buat upgrade diri. Kalau ada yang mengkritik kerja kamu, jangan langsung baper. Dengerin dulu, proses, lalu buktikan lewat perbaikan nyata.
Atur Batas, Biar Tak Burnout
Kerja keras itu penting, tapi kerja cerdas dan punya batas juga tak kalah krusial. Gen Z cenderung cepat lelah kalau tak punya work-life balance. Jadi, belajar bilang “cukup” dan rawat kesehatan mental kamu.
Terus Belajar, Jangan Cepat Puas
Dunia kerja itu dinamis banget. Teknologi dan skill terus berkembang. Jangan puas cuma karena udah ngerti satu tools atau berhasil satu project. Ikut pelatihan, baca tren industri, dan asah skill jadi kebiasaan wajib.
Bangun Personal Branding di Dalam (dan Luar) Kantor
Tak harus jadi influencer, tapi pastikan orang-orang tahu kelebihan dan kontribusi kamu. Baik lewat hasil kerja nyata, cara kamu berinteraksi, atau bahkan lewat media sosial profesional kayak LinkedIn.
Tahu Kapan Harus Stay, Kapan Harus Pergi
Kadang, kamu udah kerja sebaik mungkin tapi tempatnya yang tak cocok. Tak semua tempat kerja worth diperjuangin. Tapi sebelum ambil keputusan, pastikan kamu udah bener-bener belajar dan tumbuh dari pengalaman itu.
Gen Z punya segudang potensi buat jadi game changer di dunia kerja. Tapi potensi tanpa strategi bisa bikin kamu cepat hilang arah. Dengan niat, komunikasi yang sehat, dan semangat belajar, kamu bukan cuma aman dari pemecatan—tapi bisa jadi karyawan yang paling bersinar di ruangan.