Indonesia masuk peringkat ketiga dalam Indeks Kelaparan Global di Asia Tenggara, setelah Timor Leste dan Laos. Tapi yang bikin miris, Indonesia juga jadi salah satu penyumbang terbesar food waste di dunia.
Di satu sisi banyak masyarakat kelaparan, di sisi lain limbah makanan terus menumpuk. Kekurangan pangan dan food waste seharusnya nggak bisa jalan bareng, tapi nyatanya di Indonesia malah beriringan.
Emy Triyanti, Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, menjelaskan, “Food waste adalah pangan yang masih dalam kondisi baik dan aman. Namun, berpotensi terbuang menjadi sampah makanan jika tidak dimanfaatkan.”
Banyak yang masih salah paham, mengira kalau semua makanan sisa otomatis jadi food waste. Padahal, perbedaannya ada di pemanfaatannya. Kalau makanan masih bisa dikonsumsi tapi malah dibuang, itu baru food waste.
Rumah Tangga Jadi Penyumbang Food Waste Terbesar
Salah satu faktor utama peningkatan food waste di Indonesia datang dari rumah tangga. Ini bukan terjadi tanpa sebab, tapi lebih ke kebiasaan masyarakat dalam konsumsi pangan. Ada beberapa kebiasaan buruk yang bikin food waste makin parah:
- Nggak menghabiskan makanan – Ambil porsi berlebihan tapi nggak dihabiskan.
- Panic buying – Borong makanan berlebihan, akhirnya kedaluwarsa sebelum sempat dimakan.
- Pengelolaan bahan pangan buruk – Salah simpan makanan, cepat basi dan harus dibuang.
Selain itu, masih banyak yang salah kaprah soal best before dan expired date. Expired date berarti makanan sudah nggak aman dikonsumsi, sedangkan best before cuma menunjukkan batas kualitas terbaiknya. Masih bisa dimakan, asal nggak basi atau berbau aneh.
Food Waste Bikin Kerugian Triliunan Rupiah!
Dampak food waste bukan cuma soal makanan yang terbuang, tapi juga bikin Indonesia rugi besar. Menurut data, kerugian akibat food waste di Indonesia mencapai Rp 213-551 triliun per tahun. Parahnya lagi, makanan yang kebuang sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan 29-47% populasi Indonesia!
Belum lagi dari sisi lingkungan, food waste juga jadi penyumbang 7,29% emisi gas rumah kaca yang bikin perubahan iklim makin parah. Sampah makanan yang membusuk di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana, yang lebih berbahaya dari karbon dioksida.
Gimana Cara Mengurangi Food Waste?
Menurut Emy Triyanti, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi food waste. Misal belanja seperlunya, beli makanan sesuai kebutuhan biar nggak kebuang sia-sia.
Lalu kreasikan masakan, manfaatkan bahan makanan yang ada, jangan buru-buru dibuang. Selain itu makan secukupnya, ambil porsi yang bisa dihabiskan.
Berbagi makanan, kalau punya makanan lebih, bisa disumbangkan ke yang membutuhkan dan bijak dalam konsumsi, sadar akan dampak food waste bagi lingkungan dan ekonomi.
Kalau kebiasaan ini diterapkan, bukan cuma mengurangi food waste, tapi juga bisa membantu masyarakat yang kekurangan pangan.
Food waste di Indonesia jadi masalah serius yang harus segera diatasi. Sementara banyak masyarakat yang kekurangan makanan, miliaran ton makanan justru terbuang setiap tahun.