GENZ.ID
  • Watzap
  • Otomotif
  • Tekno
  • Games
  • Lifestyle
No Result
View All Result
  • Watzap
  • Otomotif
  • Tekno
  • Games
  • Lifestyle
No Result
View All Result
GENZ.ID
No Result
View All Result

Waduh, Hoaks Hambat Perkembangan Generasi Indonesia Emas 2045

by SB Tasya
Kamis, 6 Maret 2025
hoax-ilustrasi

Pekanbaru, GenZ.id – Di era digital yang serba cepat, generasi Z dan Alpha menghadapi tantangan besar dalam membangun mentalitas serta kecerdasan mereka. Paparan informasi yang begitu deras, jika tidak disaring dengan baik, bisa membahayakan masa depan bangsa.

Apalagi jika informasi yang dikonsumsi adalah hoaks, yang justru dapat menghambat visi Indonesia Emas 2045. Bukannya menjadi generasi emas, hoaks malah bisa menjadikan Indonesia sebagai generasi cemas!

Jangan Mudah Percaya, Harus Skeptis!

Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Ade Ria Nirmala, menegaskan bahwa Gen Z dan Alpha harus lebih semangat dalam berpikir kritis dan tidak mudah patah semangat.

Baca juga:

Foo Fighters Konser di Jakarta 2 Oktober 2025, Ini Detail Tiketnya

Reda Manthovani Terima Penghargaan MURI

Dalam diskusi bertajuk “Generasi Z dan Alpha di Era Digital 5.0, Mampukah Menjadi Generasi Emas?”, ia menekankan pentingnya memilah informasi secara cermat agar tidak terjebak dalam berita palsu.

Menurut Ade, banyak informasi yang tersebar di media sosial bersifat ambigu dan perlu dicek ulang kebenarannya. Dengan memiliki mental yang kuat dan pola pikir kritis, generasi muda bisa menghindari jebakan informasi yang tidak valid.

Kasus Hoaks Boikot Produk: Contoh Nyata Bahayanya Informasi Palsu

Direktur Pusat dan Analisa Ekonomi Nusantara, Edo Segara Gustanto, menyoroti bagaimana Gen Z dan Alpha masih rentan terpengaruh hoaks, terutama dalam isu boikot produk yang diduga terkait dengan Israel.

Ia mencontohkan bagaimana setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa nomor 83 tentang larangan menggunakan produk yang berafiliasi dengan Israel, tiba-tiba muncul daftar produk boikot di media sosial.

Padahal, baik MUI maupun pemerintah tidak pernah merilis daftar resmi tersebut.

“MUI tidak pernah merilis daftar produk yang harus diboikot, tapi tiba-tiba beredar luas di media sosial. Siapa yang menyebarkan dan apa motifnya?” tegas Edo.

Dekan UIN, Ade, menambahkan bahwa masyarakat tidak boleh asal ikut-ikutan gerakan boikot tanpa memahami informasi secara mendalam.

Ia menekankan bahwa sebelum melakukan aksi boikot, publik harus mengetahui dengan pasti latar belakang produsen, pemodal, hingga tenaga kerja di balik produk tersebut.

Bijak dalam Menyaring Informasi dan Gerakan Sosial

Ade menjelaskan bahwa banyak produk yang masuk dalam daftar boikot justru dibuat dan diproduksi oleh tenaga kerja lokal, bahkan Muslim.

“Kalau sebuah produk dikelola oleh saudara kita sendiri, karyawannya Muslim, dan mereka juga sering berbagi dalam bentuk donasi sosial, maka kita perlu mempertimbangkan lagi sebelum membabi buta melakukan boikot. Jangan sampai justru merugikan bisnis lokal dan ekonomi dalam negeri,” ungkapnya.

Edo juga menambahkan bahwa ada kemungkinan pihak tertentu memanfaatkan tren boikot demi kepentingan bisnis mereka sendiri. “Ada kemungkinan gerakan boikot yang tersebar luas itu sudah ditunggangi kepentingan tertentu dalam persaingan usaha,” katanya.

Solusi: Klarifikasi dan Edukasi Digital untuk Gen Z dan Alpha

Untuk mengatasi peredaran hoaks, Ade menekankan perlunya pemerintah dan lembaga terkait mengambil langkah tegas dalam klarifikasi. Menurutnya, media sosial dan kecerdasan buatan (AI) bisa menjadi alat efektif untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik bagi generasi muda.

Sementara itu, Edo mengingatkan pentingnya riset mendalam sebelum ikut dalam gerakan sosial, termasuk boikot. “Jangan sekadar emosional dan ikut-ikutan. Pastikan informasi yang diterima benar adanya,” pesannya.

Hoaks Bisa Mengancam Ekonomi Digital

Dosen Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Muhammad Rizky, menyoroti dampak negatif hoaks terhadap ekonomi digital. Penyebaran informasi palsu dapat mempengaruhi preferensi konsumen dalam membeli produk tertentu, yang pada akhirnya bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ekonomi digital bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, regulasi seperti UU ITE dan aturan terkait digital harus mampu melindungi pelaku usaha dari penyebaran hoaks yang bisa merugikan industri,” jelasnya.

Saatnya Jadi Generasi Cerdas, Bukan Generasi Cemas!

Gen Z dan Alpha harus lebih kritis dalam memilah informasi yang beredar di internet, terutama di media sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh hoaks yang dapat merugikan diri sendiri dan bangsa.

Dengan berpikir rasional, melakukan verifikasi, serta memahami dampak dari setiap tindakan, generasi muda bisa menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045!

Tags: Gen AlphaGen ZGen Z Indonesiagenerasi ZGenerasi Z IndonesiaGenerasiZGenerasiZ IndonesiaGenzGenz IndonesiahoaksHoaxIndonesia EmasIndonesia Emas 2045UIN Sultan Syarif KasimUniversitas CokroaminotoUniversitas Cokroaminoto Yogyakarta

Related Posts

Foo Fighters Konser di Jakarta 2 Oktober 2025
Watzap

Foo Fighters Konser di Jakarta 2 Oktober 2025, Ini Detail Tiketnya

Selasa, 20 Mei 2025

Jakarta, GenZ.id - Spekulasi para penggemar akhirnya terjawab! Setelah sempat menggoda lewat kemunculan videotron bertuliskan "Hello Jakarta" di kawasan Senayan,...

JAM-Intel Kejagung Reda Manthovani Rekor MURI
Watzap

Reda Manthovani Terima Penghargaan MURI

Selasa, 20 Mei 2025

Lampung, GenZ.id - Lebih dari 5.000 peserta, termasuk penyandang disabilitas dari berbagai penjuru Lampung, memadati Kota Bandar Lampung pada Minggu,...

menteri budi arie terlibat kasus judi online
Watzap

Menteri Budi Arie Diduga Terlibat, Dapat Jatah 50% dari Situs Judol

Selasa, 20 Mei 2025

Jakarta, Genz.id - Menteri Budi Arie Setiadi terlibat judol alias judi online kini sedang santer dibicarakan. Menteri Koperasi dan UKM...

toktok semangat membaca
Watzap

TikTok Serukan Agar GenZ Terus Semangat Membaca Buku

Selasa, 20 Mei 2025

Jakarta, Genz.id - Semangat membaca buku untuk generasi muda memang sedang banyak digalakkan oleh berbagai pihak. Tak terkecuali TikTok sebagai...

Next Post
illustration-social-media_shutterstock

Bukan Instagram dan TikTok, Inilah Sosmed Favorit Gen Z

Editor Choice

AI Overviews di Google Search Bantu Rencana Liburan Lebih Praktis
Tekno

Pakai TikTok, Gen Z Tak Lagi Mengandalkan Google

Sabtu, 17 Mei 2025
Mobile Legends: Bang Bang
Games

Mobile Legends Siap Masuk Kurikulum Sekolah, Surabaya Jadi Pelopor

Selasa, 20 Mei 2025
Trial Game Dirt 2025 76 Riders
Otomotif

Trial Game Dirt 2025: Panasnya Persaingan dan Serunya Hiburan di Lima Kota

Senin, 19 Mei 2025
kuliah jerman freepik
Watzap

Ada Peluang Kuliah Gratis di Jerman dengan Beasiswa DAAD EPOS 2025

Sabtu, 17 Mei 2025
Garmin Vivoactive 6 Hadir di Indonesia, Smartwatch Canggih dengan Alarm Pintar
Tekno

Inilah Spesifikasi & Harga Garmin Vivoactive 6

Rabu, 14 Mei 2025

Follow Us

Categories

  • Fashion
  • Games
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tekno
  • Watzap
  • Kontak GenZ.id
  • Tentang GenZ.id
  • Redaksi GenZ.id
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Genz.id

No Result
View All Result
  • Watzap
  • Otomotif
  • Tekno
  • Games
  • Lifestyle