Jakarta, GenZ.id – Sean ‘P Diddy’ Combs kembali bikin heboh! Kali ini, rapper dan mogul hip-hop tersebut menggugat NBC Universal, Peacock TV, serta Ample Entertainment karena dokumenter Diddy: The Making of a Bad Boy yang tayang di Peacock sejak 14 Januari 2025.
Menurut laporan Variety, Diddy resmi mengajukan gugatan di New York dengan tuntutan ganti rugi senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun. Ia menuduh dokumenter tersebut merusak reputasinya secara kejam dan tidak bertanggung jawab.
** P Diddy Sebut Dokumenter Ini Penuh Kebohongan**
Tim hukum P Diddy, yang diwakili oleh pengacara Erica Wolff, menilai bahwa perusahaan media ini sengaja memanfaatkan isu sensitif demi keuntungan mereka sendiri, tanpa mempertimbangkan fakta dan etika jurnalistik.
“Mereka memilih untuk memperkaya diri dengan mengorbankan kebenaran, kesopanan, dan standar dasar jurnalisme profesional,” ujar Wolff dalam pernyataan resminya.
Ia juga menambahkan bahwa film ini dibuat secara sembrono, hanya untuk memuaskan rasa penasaran publik dan berlomba dengan dokumenter lain yang membahas topik serupa.
“Dengan berupaya mengungkap sisi tergelap Diddy, mereka secara sembrono dan jahat menyiarkan kebohongan yang keterlaluan,” tambahnya.
Dokumenter Ini Menyebut Diddy Terlibat dalam Berbagai Kasus Serius
Film Diddy: The Making of a Bad Boy mengupas berbagai dugaan kontroversial dalam kehidupan Diddy.
Dokumenter ini menyoroti keterlibatannya dalam beberapa kematian besar di industri hiburan, termasuk mantan pacarnya Kimberly Porter, serta ikon hip-hop Biggie Smalls (The Notorious B.I.G.), Andre Harrell, dan Heavy D. Bahkan, ada klaim bahwa Diddy pernah berupaya membunuh Al B. Sure.
Tak hanya itu, dokumenter ini juga menghubungkan Diddy dengan dugaan pembunuhan berantai, perdagangan manusia, hingga pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Tuduhan ini disebut bersumber dari berbagai individu, termasuk Al B. Sure, Rodney Jones, dan pengacara Ariel Mitchell.
Film Ini Dibuat dengan Terburu-buru?
Dalam gugatannya, tim hukum Diddy juga menyoroti bagaimana dokumenter ini diproduksi dengan terburu-buru dan tanpa proses verifikasi yang matang. Mereka bahkan mengutip wawancara dengan Ari Mark, salah satu pendiri Ample Entertainment sekaligus produser eksekutif film ini.
Mark mengakui bahwa proyek ini dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat, karena adanya banyak dokumenter lain yang membahas topik yang sama.
“Kami tidak punya banyak waktu dan ini adalah penyelesaian yang sangat cepat,” ungkapnya.
Bagaimana Kelanjutan Kasus Ini?
Saat ini, NBC Universal, Peacock, dan Ample Entertainment belum memberikan tanggapan resmi terkait gugatan ini. Namun, dengan besarnya tuntutan yang diajukan, kasus ini diprediksi akan menjadi perbincangan hangat di dunia hiburan dan hukum dalam beberapa waktu ke depan.
Akankah Diddy memenangkan kasus ini dan membersihkan namanya? Atau justru dokumenter ini akan tetap tayang dan semakin memperburuk reputasinya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!