Kebumen, GenZ.id – Akhirnya, kabar membanggakan datang dari ujung selatan Jawa Tengah! Geopark Kebumen resmi menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp) setelah disahkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.
Prosesnya nggak sebentar—perjalanan menuju pengakuan dunia ini butuh waktu sampai 7 tahun, lho!
Awal Mula Geopark Kebumen: Dari Karangsambung-Karangbolong ke Kancah Internasional
Semua berawal dari ide pada 2016, saat geopark ini masih dikenal sebagai Geopark Karangsambung-Karangbolong. Lalu pada 2018, geopark ini diakui secara nasional.
Tapi, untuk naik kelas ke UNESCO, jalannya penuh tantangan. Salah satu syarat pentingnya adalah sudah berstatus Geopark Nasional minimal satu tahun, dan tentunya punya proposal yang solid tentang potensi warisan geologi dan budaya lokal.
Kebumen sendiri memang punya “modal alam” yang nggak main-main. Nama Kebumen konon berasal dari “Kabumian”, tempat tinggal Kyai Bumi atau Pangeran Bumidirdjo.
Kabumian juga bisa dimaknai sebagai ilmu kebumian—maknanya dalam banget karena jadi simbol harapan agar Kebumen jadi pusat ilmu pengetahuan bumi.
Perjuangan Panjang: Tiga Kali Ajukan, Baru Diterima
Proses menuju status UNESCO ini sempat mengalami berbagai hambatan, mulai dari persoalan administratif, teknis, sampai masalah pendanaan. Bahkan, pengajuan pertama ditolak pada akhir 2022, dan yang kedua pun senasib pada Januari 2023.
Akhirnya, dengan kerja keras dan penyesuaian nama serta batas wilayah, mereka kembali ajukan proposal ketiga kalinya—dan kali ini sukses!
Riset Jadi Kunci: Menghubungkan Geologi dan Budaya
Perjuangan ini juga didukung riset akademik. Sejak 2019, Chusni, salah satu penggiat geopark, mengerjakan disertasinya untuk menghubungkan keragaman geologi dan budaya di Kebumen.
Riset ini berhasil menambah data penting berupa artefak dan situs budaya baru di wilayah selatan, yang memperkuat pengajuan geopark ke UNESCO.
Situs Menarik di Geopark Kebumen, Gak Cuma Soal Batu!
Jangan bayangkan Geopark Kebumen isinya cuma batu dan tanah, ya. Kawasan ini menyimpan kombinasi situs geologi, budaya, kerajinan, sampai ekonomi rakyat.
Beberapa yang wajib kamu tahu:
- Geosite Watukelir, Gunung Parang, Cangkring – yang jadi highlight geologi di bagian utara Kebumen.
- Benteng Van der Wijck, Gombong – sisa peninggalan kolonial yang masih berdiri gagah.
- Anyaman pandan Karanganyar – kriya lokal yang kece.
- Goa Jatijajar, Pantai Menganti, hutan mangrove Ayah, hingga konservasi tukik di Kaliratu – destinasi alam yang Instagramable dan edukatif!
- Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, Museum Gerabah Kutowinangun, dan Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan – tempat-tempat ini menampilkan sisi budaya dan ekonomi rakyat Kebumen.
Mimpi Besar yang Kini Jadi Nyata
Status UGGp ini bukan cuma soal prestise, tapi jadi peluang besar buat pengembangan pariwisata berkelanjutan dan edukasi lingkungan. Dan yang pasti, ini jadi bukti kalau kerja keras, kolaborasi, dan cinta pada bumi bisa membawa dampak besar.
Jadi, kapan nih kamu ke Kebumen buat ngerasain langsung geopark kelas dunia ini?