Jakarta, GenZ.id – Generasi Z atau Gen Z di Amerika Serikat menghadapi krisis finansial yang cukup mengkhawatirkan. Rata-rata tabungan mereka tidak cukup untuk menutupi pengeluaran satu bulan penuh. Apakah hal ini terjadi pula pada Gen Z Indonesia?
Laporan terbaru dari Bank of America Institute bahkan menunjukkan bahwa mereka menghabiskan dua kali lipat dari jumlah tabungan mereka pada Februari lalu.
Mengapa Gen Z Kesulitan Menabung?
Menurut analisis Bank of America, pola konsumsi Generasi Z semakin meningkat dalam dua tahun terakhir dan jauh lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya.
Salah satu alasannya adalah karena kebanyakan dari mereka masih berada di posisi entry-level dengan gaji yang relatif rendah. Sebagian besar penghasilan mereka habis untuk kebutuhan dasar seperti sewa tempat tinggal, utilitas, dan kebutuhan pokok lainnya.
Namun, tidak hanya kebutuhan utama yang menyerap keuangan mereka. Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang gemar menghabiskan uang untuk hiburan dan perjalanan.
Pengeluaran untuk kategori non-esensial seperti ini meningkat lebih dari 25% dibandingkan tahun lalu, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat keseluruhan pengeluaran masyarakat.
Dampak Pasar Kerja yang Tidak Stabil
Selain pola pengeluaran yang tinggi, kondisi pasar tenaga kerja bagi Generasi Z juga memburuk. Laporan menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga Gen Z yang menerima tunjangan pengangguran meningkat hampir sepertiga dari tahun lalu, tertinggi di antara semua generasi.
Meningkatnya angka pengangguran ini tentu berdampak panjang terhadap stabilitas karier mereka di masa depan.
Kenaikan Gaji Tidak Menjamin Keamanan Finansial
Menariknya, meskipun Gen Z masih mendapatkan kenaikan gaji lebih tinggi dibandingkan generasi lain, hal ini tidak serta-merta memperbaiki kondisi keuangan mereka.
Faktor seperti inflasi, kenaikan suku bunga pinjaman, dan tabungan yang menipis akibat pandemi COVID-19 membuat mereka tetap berada dalam posisi rentan secara finansial.
Bahkan, laporan Universitas Michigan menyebutkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap kondisi finansial mereka dalam setahun ke depan telah mencapai titik terendah sepanjang masa.
Hal ini memicu kekhawatiran para ekonom tentang dampaknya terhadap konsumsi masyarakat, yang merupakan mesin utama perekonomian AS.
Apa Solusi untuk Generasi Z?
Dengan situasi seperti ini, penting bagi Generasi Z untuk lebih cermat dalam mengatur keuangan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Prioritaskan Tabungan: Alih-alih menghabiskan uang untuk keinginan, cobalah untuk mengalokasikan sebagian pendapatan ke tabungan terlebih dahulu.
- Kurangi Pengeluaran Non-Esensial: Hiburan memang penting, tapi jangan sampai mengorbankan kebutuhan utama.
- Cari Penghasilan Tambahan: Dengan pasar kerja yang tidak stabil, memiliki sumber penghasilan sampingan bisa menjadi langkah cerdas.
- Perhatikan Investasi: Menyisihkan sebagian dana untuk investasi jangka panjang bisa membantu membangun kestabilan finansial.
Generasi Z masih memiliki banyak waktu untuk memperbaiki kebiasaan finansial mereka. Dengan strategi yang tepat, mereka bisa menghindari krisis tabungan dan membangun masa depan yang lebih aman secara finansial.