Jakarta, GenZ.id – Sebuah laporan terbaru dari platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent, mengungkap bahwa banyak perusahaan mulai memecat karyawan dari Generasi Z atau Gen Z. Apakah ini sama dengan yang terjadi pada Gen Z Indonesia?
Bahkan, sekitar 60% perusahaan yang disurvei mengaku telah memberhentikan lulusan baru yang mereka rekrut tahun ini.
Apa penyebabnya Gen Z dipecat? Beberapa faktor utama yang disebutkan meliputi kurangnya motivasi, profesionalisme yang rendah, serta keterampilan komunikasi yang dianggap kurang memadai.
Menurut Huy Nguyen, kepala penasihat pendidikan dan pengembangan karier di Intelligent, banyak fresh graduate kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Dunia profesional sangat berbeda dari pengalaman mereka selama kuliah, sehingga mereka sering kali tidak siap menghadapi dinamika kantor yang lebih fleksibel dan ekspektasi untuk bekerja secara mandiri.
Terlalu Bergantung pada Orang Tua?
Survei lain dari ResumeTemplates mengungkap bahwa sebagian besar pekerja Gen Z masih sangat mengandalkan dukungan orang tua dalam mencari pekerjaan. Sekitar 70% dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua dalam proses melamar kerja.
Yang lebih mengejutkan, 25% bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara kerja! Selain itu, banyak juga yang meminta orang tua untuk mengirimkan lamaran dan menulis resume mereka.
10 Alasan Gen Z Banyak Dipecat
Dari survei yang dilakukan Intelligent, berikut beberapa alasan utama mengapa perusahaan memberhentikan karyawan dari generasi muda ini:
- Kurangnya motivasi atau inisiatif – 50%
- Kurangnya profesionalisme – 46%
- Keterampilan berorganisasi yang buruk – 42%
- Keterampilan komunikasi yang lemah – 39%
- Sulit menerima kritik atau feedback – 38%
- Minim pengalaman kerja yang relevan – 38%
- Keterampilan problem-solving yang kurang – 34%
- Kemampuan teknis yang tidak memadai – 31%
- Tidak cocok dengan budaya perusahaan – 31%
- Sulit bekerja dalam tim – 30%
Apa Solusi untuk Gen Z?
Bagi kamu yang baru masuk dunia kerja, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar lebih siap menghadapi tantangan:
- Bangun mindset profesional, pahami bahwa dunia kerja berbeda dari dunia kuliah.
- Asah keterampilan komunikasi, baik verbal maupun tulisan.
- Tingkatkan kemampuan problem-solving dengan mencari solusi sebelum meminta bantuan.
- Terima kritik dengan terbuka dan gunakan sebagai bahan pembelajaran.
- Pelajari budaya perusahaan sebelum melamar dan pastikan cocok dengan nilai yang kamu pegang.
Dengan meningkatkan keterampilan dan membangun etos kerja yang lebih baik, Gen Z bisa membuktikan bahwa mereka adalah generasi pekerja yang adaptif dan siap bersaing di dunia profesional!