Elon Musk kini sering bikin kontroversi dengan komentarnya di media sosial dan dukungannya ke beberapa tokoh politik. Tapi, apakah langkah ini justru bikin Tesla kena imbas? Data terbaru menunjukkan penjualan Tesla mengalami penurunan signifikan. Apakah ini ada hubungannya sama manuver politik Musk?
Penjualan Tesla Merosot Tajam
Berdasarkan data dari China EV DataTracker, ekspor Tesla dari pabrik Shanghai anjlok 87% pada Februari 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Tesla cuma berhasil mengirim 3.911 unit, jauh dibanding 30.224 unit di Februari 2023. Penjualan domestik juga nggak kalah seret, turun 11,2% dibanding tahun lalu dan 20,6% dibanding Januari 2024. Secara keseluruhan, Tesla China hanya mencatatkan 30.688 unit penjualan di Februari, turun 49,2% dari tahun sebelumnya.
Tesla juga mengalami pukulan di pasar global. Penjualan di Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan tren penurunan, dengan beberapa analis mengaitkan faktor ini ke pernyataan politik Elon Musk yang kontroversial.
Elon Musk dan Manuver Politiknya
Musk bukan cuma CEO biasa, dia juga aktif berkomentar tentang politik. Mulai dari dukungannya ke kandidat tertentu di AS, kritiknya terhadap kebijakan pajak kendaraan listrik di Eropa, sampai pernyataan kontroversial soal perang Ukraina-Rusia. Hal ini bikin sebagian calon pembeli terutama yang nggak sejalan dengan pandangannya.
Menurut laporan dari CNBC, beberapa investor Tesla juga mulai khawatir kalau Musk terlalu sibuk dengan agenda politiknya dan kurang fokus ngurus bisnis utama. “Investor ingin CEO yang 100% fokus di perusahaannya, bukan yang lebih sibuk di Twitter,” kata analis dari Wedbush Securities, Dan Ives.
Meski nggak bisa dibilang jadi satu-satunya alasan, pergerakan politik Elon Musk jelas punya dampak ke citra Tesla. Survei yang dilakukan Morning Consult menunjukkan bahwa sentimen publik terhadap Tesla mulai memburuk di kalangan pembeli muda dan liberal di AS—dua kelompok yang selama ini jadi target utama Tesla.
Di China, pasar terbesar Tesla di luar AS, kebijakan Musk yang cenderung pro-Amerika juga bikin merek ini kehilangan daya tarik dibanding merek lokal seperti BYD. Ditambah lagi, insentif kendaraan listrik di China lebih menguntungkan produsen dalam negeri.
Jadi, apakah terjunnya Elon Musk ke politik bikin Tesla makin ngedrop? Jawabannya, cukup besar kemungkinan iya. Kombinasi dari strategi harga yang agresif dari pesaing, kebijakan pemerintah di berbagai negara, serta pernyataan Musk yang sering bikin kontroversi jelas berpengaruh ke penjualan Tesla. Kalau nggak segera fokus balik ke bisnisnya, bisa jadi Tesla makin ditinggal konsumen!