Jakarta, GenZ.id – Di tengah meningkatnya kesadaran global akan isu lingkungan, GumGum, platform iklan digital berbasis kontekstual, tampil mencolok sebagai pionir dalam efisiensi karbon.
Lewat kemitraan strategis dengan Cedara, pemimpin dalam dekarbonisasi media, GumGum berhasil mencatat jejak karbon hanya 0,48 gram CO₂e per tayangan—angka yang jauh lebih rendah dibandingkan standar industri sebesar 2,45 gram per tayangan.
Iklan Programatik dan Langsung, Sama-Sama Efisien
Dalam kategori iklan programatik, yang umumnya memiliki jejak karbon lebih tinggi karena proses lelang otomatis, GumGum mencatat hanya 0,67 gram CO₂e per tayangan, hampir 85% lebih rendah dari rata-rata industri yang berada di 4,24 gram.
Sedangkan pada iklan langsung—iklan yang dipasang langsung ke penerbit tanpa perantara otomatis—GumGum unggul dengan intensitas hanya 0,06 gram CO₂e, 90% lebih hemat dibandingkan tolok ukur industri yang sebesar 0,66 gram.
Video Ads Juga Lebih Ramah Lingkungan
Efisiensi tinggi GumGum juga berlaku untuk iklan video. Untuk video programatik, mereka mencatat angka 1,74 gram CO₂e per tayangan, lebih baik dari rata-rata 4,83 gram. Untuk video langsung, hasilnya 1,03 gram CO₂e, dibandingkan dengan standar industri 1,25 gram.
“Keberlanjutan dalam iklan digital bukanlah tujuan masa depan—itu adalah sesuatu yang kami wujudkan hari ini,” ujar Kara Petrocelli, Direktur Senior Operasi Platform di GumGum.
Kara menegaskan bahwa efisiensi tidak harus berarti kompromi terhadap performa. GumGum mengoptimalkan efisiensi dengan cara cerdas: dari penyederhanaan alur tawaran, penghapusan inventaris MFA (Made For Advertising), hingga penerapan iklan kontekstual yang lebih relevan dan hemat energi.
“Kami tidak hanya mengurangi emisi—kami sedang menetapkan standar baru untuk iklan yang bertanggung jawab.”
Pengukuran Gunakan Standar Global Terbaru
Jejak karbon GumGum diukur menggunakan standar Global Media Sustainability Framework (GMSF) yang dikeluarkan World Federation of Advertisers (WFA) dan Ad Net Zero pada Juni 2024. Standar ini memungkinkan pengukuran yang lebih akurat, detail, dan konsisten dibandingkan metode sebelumnya.
Cedara, yang juga merupakan pendiri Ad Net Zero US dan bagian dari IAB Eropa, melakukan penghitungan dengan menggunakan metode GMSF yang sama untuk semua pemain industri—sehingga data GumGum benar-benar bisa dibandingkan secara adil.
“GumGum telah mencapai salah satu intensitas karbon terendah yang kami temui dalam iklan digital,” kata Eric Shih, Chief Operating Officer di Cedara.
“Kemampuan mereka untuk mengurangi emisi lebih dari 90% dibandingkan dengan tolok ukur industri menunjukkan bagaimana pengambilan keputusan berbasis data dapat mendorong keberlanjutan dan kesuksesan bisnis.”
Komitmen Berkelanjutan ke Depan
Keberhasilan ini bukan akhir dari perjalanan GumGum. Mereka masih terus mengembangkan target pengurangan emisi berbasis sains, selaras dengan Science Based Targets initiative (SBTi).
Di saat semakin banyak brand memprioritaskan praktik berkelanjutan, GumGum siap menjadi pelopor dalam dunia iklan digital rendah karbon—tanpa kompromi performa.